Apa hukuman paling menakutkan dan memunculkan jera paling mujarab bagi anak nakal sepertiku?

Digerujug Bapak!!!!

Bagi kalian yang tak terbayang, digerujug adalah disiram air menggunakkan gayung tepat dikepala, lalu mengalir ke badan, lalu disabun, dikeramas menggunakan sampo.

Begitu saya besar, saya tertawa sendiri. Apa yang menakutkan dari dikeramasi?

Waktu saya kecil, hal itu adalah hal paling menakutkan di bumi. Baru kemudian setelahnya rerespo atau limus sakereut, setelahnya ulat bulu dan uget-uget, setelahnya hantu-hantu yang saya ciptakan sendiri dalam kepala.

Dan sumpah demi apapun digerujug bapak adalah hal paling menakutkan di bumi saat itu.

Setelah saya nakal dan begitu lincah membantah, tidak lagi mempan digetak bapak, tangan saya langsung digandeng. Pertama dibuka semua baju saya. Digiring ke kamar mandi. Gayung diangkat air begitu penuh.

Byuuuurrr! Tertuang semua air. Dalam momen sepersekian detik yang paling mengerikan itu: saya berteriak menangis ‘ampuuuun bapak ampun bapaaaak’ dan saya bisa mendengar suara air dalam telinga saya. Persis seperti kala saya tenggelam di kolam renang. Bbbrrrrrrrbbbbbbb. Seperti itu.

Air sampai dasar lantai kamar mandi. Saya masih menangis tersedu.

Bapak lalu meraih sampo dee-dee favorit saya: rasa anggur. Dituangkan ke kepala saya. Saya dikeramasi.

Lalu setelahnya saya disabuni. Tak lupa dituangkan odol sebesar biji jagung ke sikat gigi mini milik saya. Saya menyikat gigi.

Seselesainya, saya dihanduki, dipakaikan pakaian kesukaan saya: kaos barong kecil. Dan saya masih tersedu-sedu kecil. Sisa momen mengerikan barusan.

Selesainya saya disisiri. Lalu selesai. Hukuman saya selesai. Saya bebas. Dan saya akan menjadi anak yang begitu baik dalam dua hari ke depan.

Saya kembali lincah dan teramat gembira. Tapi ketakutan itu akan datang lagi berulang lagi setiap kali saya teramat nakal. Tak mempan dibentak.

Begitu selalu.

Saya teramat takut. Begitu takut.

Setelah saya besar dan mampu berpikir. Apa yang membuat saya begitu ketakutan dan rela menukar apapun asal tidak digerujugi bapak? Seolah-olah hal itu adalah perbuatan paling keji selama peradaban di muka bumi. Begitu saya besar dan berpikir, jelas tertawa. Apa yg menakutkan dari dikeramasi dan dimandikan untuk anak kecil seperti saya kala itu?

Saya baru menyadari kemudian: karena saya salah. Karena saya nakal yang teramat nakal. Dan dari kenakalan itu alam bawah sadar saya memberikan peringatan: saya akan dihukum.

Dan tidak pernah ada sesuatu hal yang akan menyenangkan jika dalam konteks hukuman.

Andai saja saya digerujug dikeramasi bapak dalam keadaan yang normal bukan konsekuensi kenakalan saya, saya akan begitu riang berkecibuk main air sambil bernyanyi Cublak Cublak Suweng dengan bapak.

Namun karena saya sehabis nakal dan saya layak mendapat hukuman: maka saya ketakutan. Padahal tidak pernah ada yang salah atau juga keji dari yang bapak saya lakukan — setelah berpikir berbelas tahun tentunya.

Kala kecil saya sering sekali berpikir bahwa bapak saya adalah ayah paling keji yang pernah hidup di bumi–setelah saya besar dan berpikir: bapak saya begitu baik hati menghukum anak yang nakalnya kelewat badung hanya dengan digerujug air dan dikeramasi. Padahal, jika anak nakal disimbolkan dengan memiliki dua uyeng-uyeng dikepalanya, maka saya memiliki 72 uyeng-uyeng yang merata di kepala karena saking nakalnya.

Dan hukuman paling mengerikan kala itu berhasil membuat saya menjadi anak baik setidaknya selama dua hari setelahnya. Dan berhasil membuat saya bersyukur belasan tahun setelahnya: bapak yang saya anggap menelurkan hukuman paling keji ternyata bapak yang tidak pernah kenal apa itu kekejian–hanya kebaikan mendidik.

*untuk Bapak dan seluruh Bapak yang menggerujug, juga seluruh anak badung yang digerujug.

3 thoughts on “Digerujug Bapak

  1. Pengalamannya sama, cuma bedanya aku gak dimandiin, selesai diguyur udah ditinggal.
    Kalau mau mandi sendiri, kalau gak ya handukan dan ganti baju.
    Dan iya, itu sangat menakutkan, aku yakin jika sekarang diperlakukan seperti iyu pun masih tetap menakutkan. 😦

    Like

Leave a comment